Kata obsesif-kompulsif mungkin jarang anda dengar dalam kehidupan sehari-hari, padahal sebenarnya gangguan ini dialami 2% sampai 3% masyarakat umum pada suatu saat dalam hidup mereka (APA, 2000; USDHHS, 1999a). Sebenarnya apa sih gangguan obsesif-kompulsif itu?
Sebelum membahas tentang apa itu gangguan obsesif-kompulsif, kita harus tahu definisi dari kata tersebut. Obsesi adalah pikiran, ide, atau dorongan yang muncul berulang-ulang dan berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya. Sedangkan pengertian kompulsi yaitu tingkah laku repetitive yang dirasakan seseorang sebagai suatu keharusan atau dorongan untuk dilakukan (APA, 2000).
Menurut definisi diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa Gangguan Obsesif-Kompulsif atau yang biasa disebut dengan obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai
dengan pikiran, impuls, gambaran atau ketakutan tidak masuk akal yang berulang
dan mengganggu (obsesi) disertai dengan upaya untuk menekan pikiran-pikiran
tersebut melalui perilaku fisik atau mental tertentu yang irrasional dan
ritualistik (kompulsi). Misalnya, orang yang merasa harus memeriksa pintu dan jendela
lebih dari tiga kali sebelum meninggalkan rumahnya.
Kebanyakan kompulsi jatuh ke dalam dua kategori, yaitu ritual pengecekan (checking) dan ritual bersih-bersih (cleaning). Ritual-ritual tersebut seringkali menghambat aktivitas, contohnya ritual pengecekan, seperti memeriksa apakah saluran gas telah dimatikan atau mengecek apakah pintu-pintu sudah terkunci saat hendak meninggalkan rumah menyebabkan keterlambatan dan mengganggu orang lain karena penderita OCD melakukannya secara berulang-ulang. Ritual bersih-bersih dapat memakan waktu beberapa jam dalam sehari sehingga aktivitas lainnya terbengkalai.
Kompulsi sering menyertai obsesi dan memberikan sedikit kelegaan untuk kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran-pikiran obsesif. Dengan mencuci tangan 40 atau 50 kali berturut-turut setiap kali menyentuh gagang pintu di tempat umum, pencuci tangan yang secara kompulsif mungkin merasakan sedikit kelegaan dari kecemasan yang dimunculkan oleh pikiran obsesif bahwa kuman-kuman atau kotoran masih bermukim di lipatan-lipatan kulit. Orang ini mungkin percaya bahwa tindakan kompulsif tersebut akan mencegah terjadinya suatu peristiwa yang menakutkan, meskipun tidak ada dasar realistik untuk keyakinan ini dan juga tingkah lakunya jauh dari masuk akal untuk situasi seperti tersebut.
Source : Nevid, Jeffrey S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga.